Kolom Berita Dan Artikel

Walau masih undercontruxion, namun kami coba semaksimal mungkin untuk mempercepat pembangunan web iniselamat nikmati berita dan artikel - artikel yang kami dapat dari web web tetangga ataupun tulisan asli dari redaksi kami.

Hamas akan Layani Israel Berperang di Luar Palestina





Fayek al-Mabhouh, saudara komandan senior Brigade Al-Qassam, Mahmoud a-Mabhouh yang dibunuh di Dubai lebih dari sepuluh hari yang lalu, mengatakan bahwa Hamas telah memberikan al -keluarga Mabhouh laporan medis yang mengkonfirmasikan bahwa saudaranya dibunuh dengan cara pencekikan setelah penyiksaan.

Tokoh senior Hamas Mahmoud al-Zahar mengatakan pada jumpa pers kemarin bahwa Israel ingin mengubah aturan permainan dengan menjadikan wilayah internasional untuk menyerang anggota Hamas. Tel Aviv yang bertanggung jawab atas pembalasan yang akan terjadi.

Menurut Fayek al-Mabhouh, dalam penyelidikan awal, laporan dan gambar mengkonfirmasi bahwa memar-memar di wajah saudaranya yang diumumkan pada Rabu pekan lalu akibat penyakit lama yang dideritanya. Al-Mabhouh disebutkan tewas karena masalah kesehatan. Namun ungkap Fayek alasan ini tidak bisa menipu keluarga.
Fayek al-Mabhouh menambahkan "Ketika tubuh sampai Suriah awal Jumat pagi mereka memanggil kami dan memberitahu kami bahwa dia dibunuh oleh Israel."
Fayek al-Mabhouh mengatakan bahwa kakaknya tidak menderita penyakit dan ida sedang berada di Dubai untuk sebuah misi. Fayek al-Mabhouh mengatakan bahwa adiknya telah beberapa kali mengalami usaha pembunuhan di Suriah, Beirut, dan Dubai, dan bahwa "lima bulan yang lalu di Dubai ia kehilangan kesadaran selama 36 jam, mereka mengatakan bahwa ini karena stroke, tapi tes kemudian menunjukkan sisa-sisa racun dalam darahnya." Al-Mabhouh yakin bahwa Israel yang bertanggung jawab untuk ini.

Mahmoud Al-Mabhouh lahir di Jalur Gaza tapi ia tinggal di Suriah sejak tahun 1989 dia melarikan diri dari Jalur Gaza setelah Israel mengetahui bahwa ia bertanggung jawab atas penculikan dan kematian dua tentara Israel.

Pejabat senior Hamas mengatakan, kasus ini menunjukkan bahwa tidak ada orang yang aman di mana pun di dunia, "Karena kita berhadapan dengan negara preman yang tidak berkomitmen pada kesepakatan politik apapun, dan tidak menghormati kedaulatan negara-negara lain."

Dalam jumpa pers kemarin, tokoh senior Hamas Mahmoud al-Zahar mengatakan, "Kami terus berperang di dalam arena konfrontasi antara kami dan musuh Israel di dalam wilayah-wilayah pendudukan, dan jika Israel menginginkan - seperti yang ia inginkan sekarang untuk mengubah aturan permainan -- untuk membuka arena internasional untuk serangan, maka dalam hal ini Israel akan bertanggung jawab atas dampaknya.