Kolom Berita Dan Artikel

Walau masih undercontruxion, namun kami coba semaksimal mungkin untuk mempercepat pembangunan web iniselamat nikmati berita dan artikel - artikel yang kami dapat dari web web tetangga ataupun tulisan asli dari redaksi kami.

Usamah bin Ladin Bicara Soal Fenomena Perubahan Iklim





Pimpinan Al-Qaida Usamah bin Ladin muncul lagi. Tapi kali ini buronan nomor satu negara AS itu tidak melontarkan ancaman teroris tapi bicara soal fenomena perubahan iklim.

Dalam rekeman video yang didapat Al-Jazeera, Bin Ladin menyatakan bahwa AS dan negara-negara industri bertanggung jawab atas fenomena perubahan iklim. Ia mengkritik mantan presiden AS George W. Bush yang menolak menandatangani kesepakatan Kyoto serta perusahaan-perusahaan berskala global yang memicu terjadi perubahan iklim dunia.
"Sikap mereka merupakan pesan bagi seluruh dunia tentang siapa yang bertanggung jawab atas perubahan iklim dan dampaknya, baik sengaja maupun tidak sengaja, serta tindakan apa yang harus kita lakukan. Perubahan iklim bukan persoalan intelektual yang mewah, fenomena itu sebuah fakta yang aktual," kata Bin Ladin dalam rekaman itu.

Bin Ladin menyalahkah semua negara industri atas fenomena perubahan iklim dunia, meski ia mengakui bahwa mayoritas negara industri sudah menandatangani Protokol Kyoto dan setuju untuk mengurangi emisi gas berbahayanya. Protokol Kyoto merupakan kesepakatan PBB yang diadopsi tahun 1997 dalam upaya mengatasi dampak pemanasan global. Perjanjian itu sudah ratifikasi oleh 187 negara, kecuali AS.

Terkait hal itu, bin Ladin membenarkan pernyataan analis politik Noam Chomsky yang menyebut kebijakan-kebijakan AS mirip kebijakan mafia. "Noam Chomsky benar ketika membandingkan kebijakan AS dengan perilaku mafia. Keduanya adalah teroris yang sebenarnya, oleh sebab itu kita sebaiknya tidak bertransaksi dengan menggunakan mata uang dollar dan harus melepaskan diri mata uang itu secepat mungkin. Saya yakin tindakan itu akan menimbulkan pukulan yang telak dan dampak yang besar bagi AS," tukas bin Ladin.

Pernyataan bin Ladin kali ini, meski isinya masih menyerang AS, agak berbeda dengan pernyataan-pernyataan bin Ladin dalam rekaman-rekaman video sebelumnya. Belum lama ini, dalam rekaman videonya, bin Ladin memperingatkan AS akan serangan-serangan baru ke AS kecuali Presiden Barack Obama mengambail langkah tegas untuk menyelesaikan konflik Palestina. Tapi pemerintah AS menepis ancaman itu dan mengatakan bahwa suara dalam rekaman video bukan suara bin Ladin. (ln/aljz)