Kolom Berita Dan Artikel

Walau masih undercontruxion, namun kami coba semaksimal mungkin untuk mempercepat pembangunan web iniselamat nikmati berita dan artikel - artikel yang kami dapat dari web web tetangga ataupun tulisan asli dari redaksi kami.

Tak Ada Tempat untuk Liberal di NU





Meski Muktamar NU masih beberapa bulan, namun sejumlah eleman di tubuh NU sudah mulai menjaga dari paham liberal

Hidayatullah.com—KH. Abdullah Syamsul Arifin, Ketua PCNU Jember sekaligus pemangku Pondok Pesantren Bustanul Arifin, Jember Jatim sudah mewanti-wanti agar dalam Muktamar NU ke-22 di Makasar nanti tak ada ‘jejak’ liberal dalam pengurusan.

Menurutnya, penolakan terhadap tokoh-tokoh yang dikenal paham liberal ini sudah sesuai dengan keputusan Muktamar NU ke-31, di Boyolali, Jawa Tengah.

“Tidak ada ruang bagi orang liberal di NU. Sebab, NU adalah gerakan yang tawassut, tidak kiri dan tidak kanan,” ujar kiai yang akrab disapa Gus Aab ini kepada www.hidayatullah.com usai memberi sambutan rapat PCNU Jember.

Belum lama ini, Gus Aab --yang mewakili Forum Kiai Muda Jatim—menggelar acara “Dialog dan Tabayyun antara Jaringan Islam Liberal (JIL) versus Forum Kiai Muda Jawa Timur (FKM Jatim)”. Debat yang berlangsung pada hari Ahad, tanggal 11 Oktober 2009 di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo berlangsung panas dan seru antara Ulil Abshar Abdalla, salah satu kandidat bursa Ketua PBNU dengan Gus Aab.

Acara yang dihadiri sejumlah pengurus serta kader NU Jatim itu banyak menggugat “penyimpangan” pemikiran dari Ulil Abshar Abdalla dan teman-temannya di JIL.

“Kalangan Nahdliyin merasa terusik dengan pemikiran-pemikiran yang kerap dlontarkan oleh Gus Ulil terlebih lagi ketika menempatkan Gus Ulil sebagai bagian dari komunitas NU”, jelas Gus A’ab kala itu. [ans/www.hidayatullah.com]