
Kabul - Taliban mengklaim bertanggungjawab atas serangan bom hari Jum'at yang melukai paling tidak enam orang di Camp Phoenix, camp ini merupakan basis logistik bagi pasukan Amerika yang berada di luar Kabul.
NATO menyatakan serangan bom terjadi pada pukul 8 pagi waktu setempat (15:30 GMT), di jalan Jalalabad, melukai beberapa orang, anggota NATO dan pekerja NATO. NATO menyebutkan tidak ada anggotanya yang tewas dalam serangan kali ini.
Jurubicara Taliban Zabiuallah Mujahid langsung mengirim pesan ke Associated Press bahwa serangan tersebut dilaksanakan oleh Taliban menggunakan bom mobil dengan sasaran konvoi militer internasional.
Abdul Ghafar Sayed Zada, kepala investigasi bagian kriminal di kepolisian Kabul mengatakan, tiga sipil dan tiga warga asing terluka dalam insiden ini.
"Semuanya menjadi gelap" kata Nabi, seorang supir taksi yang berada didekat lokasi ledakan. "Saya baru mau keluar dari tempat tersebut. Saya tidak tahu apa yang terjadi kemudian, namun serangan tersebut terjadi di daerah warga asing".
Letnan Kolonel Todd Vician, jubir NATO mengatakan, pengeboman ini merupakan "Serangan lain yang dilakukan pemberontak dan melukai rakyat Afghan dan personel kami yang bekerja sama dengan petugas keamanan Afghanistan untuk membawa perkembangan yang lebih baik bagi pemerintah dan keamanan Afghanistan".
"Serangan ini tidak akan menghalangi misi penting kami disini", kata jubir tersebut.
Pada insiden terpisah, sebuah ranjau meledak dekat pos polisi di propinsi Logar, Kabul selatan, menewaskan seorang anggota Polisi Nasional Afghanistan serta melukai seorang opsir lainnya, insiden juga terjadi pada hari Jum'at ini, kata kepala polisi propinsi Mustafa Mosseni.
[muslimdaily.net/ap]