Kolom Berita Dan Artikel

Walau masih undercontruxion, namun kami coba semaksimal mungkin untuk mempercepat pembangunan web iniselamat nikmati berita dan artikel - artikel yang kami dapat dari web web tetangga ataupun tulisan asli dari redaksi kami.

Dosen Norwegia Serukan Boikot Akademi Israel





Para dosen di fakultas ilmu politik dan teknologi di Universitas Norwegia (NTNU) menyerukan pemboikotan Israel dalam bidang akademi dalam dan luar negeri.

Sejumlah media massa melansir, gelombang amarah terjadi di kalangan organisasi Yahudi di dalam dan luar Palestina terhadap seruan boikot akademi oleh Norwegia ini.

Anggota managemen universitas NTNU Biron Alzbirg mengumpulkan lebih dari 100 tandatangan dari kalangan akademisi yang menolak seruan boikot setelah pihak manajemen tunduk pada tekanan organsiasi-organisasi Yahudi.
Alzebirg menegaskan, gagasan boikot tidak dilanjutkan karena sejumlah faktor di antaranya tekanan media massa agar menghentikannya, juga karena penolakan kementerian budaya Norwegia. Sebelumnya, seorang pejabat di Universitas Norwegia NTNU di Trondheim mengumumkan beberapa pekan lalu bahwa universitasnya dalam waktu dekat akan memboikot Israel di bidang akademis.

Pihak managemen universitas memutuskan untuk membahas surat terbuka yang disampaikan oleh 30 guru besar dan dosen agar mengoreksi kerjasama akademi dan budaya dengan Israel hingga mendapatkan jaminan dihentikannya penjajahan di Palestina.

Dalam surat itu disebutkan, “Sudah saatnya lembaga-lembaga akademi menekan Israel”. Kemudian pihak managemen mempelajari keputusan untuk memboikot Israel dalam bidang akademi.

ini "harus mencakup lembaga-lembaga pendidikan, penelitian, dan kebudayaan dari negara Israel dan wakil-wakil mereka, tanpa memandang agama atau kebangsaan. Hal ini berarti bahwa kita menahan diri untuk berpartisipasi dalam segala jenis kerjasama akademis atau budaya dengan lembaga-lembaga Israel dan wakil-wakil mereka sampai jaminan dikeluarkan bahwa pendudukan tanah Palestina akan dihentikan."

"Kami, yang telah menandatangani surat ini, yakin bahwa sudah waktunya lembaga-lembaga akademis yang memberikan kontribusi terhadap tekanan internasional terhadap Israel sehingga perundingan sesungguhnya antara Israel, pihak berwenang Palestina yang terpilih secara demokratis dan masyarakat internasional dapat dimulai," bunyi surat tersebut.

"Universitas Israel dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi lain telah memainkan peran penting dalam kebijakan penindasan," katanya menambahkan.

Anne Katherine Dahl, seorang penasihat dari presiden NTNU, mengatakan dewan direksi universitas telah setuju untuk mempertimbangkan langkah tersebut.

"Dewan direktur berpikir itu sah untuk memeriksa masalah tersebut, namun itu tidak berarti bahwa mereka akan setuju dengan penandatangannya," kata Dahl.

Dewan terdiri dari 11 anggota: empat wakil dari negara, empat dari staf universitas, dua perwakilan mahasiswa dan satu dari staf sementara.

Inisiatif Norwegia ini mengikuti peluncuran kampanye serupa dalam beberapa tahun terakhir di Inggris dan AS, dan berada di sepanjang baris yang sama seperti boikot akademisi terhadap Afrika Selatan pada era apartheid (diskriminasi rasial di Afrika Selatan).

Sebuah kelompok karyawan dari NTNU pro-Israel saat ini sedang mencari cara untuk mencegah diadopsinya boikot tersebut, menarik penalaran hukum bahwa pada tahun 2007 yang mendorong University and College Union Inggris, di mana pioner gerakan tersebut, Sue Blackwell merupakan anggota terkemuka, untuk menggagalkan rencana boikot Israel.

Menurut orang-orang yang memerangi gerakan boikot Inggris, boikot tersebut digagalkan setelah konsultan hukum pejabat UCU mengatakan bahwa boikot terhadap Israel akan melanggar undang-undang anti-diskriminasi.

"Jika ini adalah Inggris, boikot akan menjadi ilegal. Tapi ini Norwegia, di mana hal-hal ini dapat terjadi," kata Manfred Gerstenfeld, ketua Jerusalem Center for Public Affairs, yang telah menerbitkan buku mengenai anti-Semitisme dan anti-Israelisme di negara-negara Nordik.(Srm/sbl)